Rabu, 14 April 2010

PESTA SEDEKAH DUREN DI DESA AIR MESU


Ribuan masyarakat Desa Air Mesu, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah dan sekitarnya, Minggu siang (24/1) memenuhi jalan dan pasar tradisional desa, maklum saja, masyarakat berbondong-bondong datang untuk menyaksikan perhelatan akbar yang pertama kali digelar di Desa itu, yakni makan duren bersama secara gratis.
Sepanjang jalan Desa Air Mesu, tersusun kurang lebih 10.000 buah duren dalam gelaran pesta duren yang diselenggarakan atas inisiatif warga setempat. Setiap warga boleh mencicip duren yang bertumpukan itu gratis. Tentu saja, ini bukan acara biasa. Gelaran acara ini membuat heboh karena baru pertama kali digelar di Provinsi Bangka Belitung.
Ketua Panitia pesta duren, Elman S Sastra mengatakan, digelarknya acara ini untuk membuat simbol bahwa sebenarnya Desa Air Mesu adalah desa penghasil durian di Bangka Tengah. Sejak dulu Air Mesu memang sudah terkenal sebagai sentra durian.
Hampir setiap rumah memiliki dan memanen buah durian dalam jumlah yang melimpah setiap tahunnya. Dan, karena banyaknya buah durian yang dipanen, warga Air Mesu pun berinisiatif menyumbangkan buah durian itu kepada masyarakat lainnya. Maka, digelar acara pesta durian itu.
Jumlah durian yang kami hidangkan adalah 10.000 buah. Kemudian dihidangkan dalam tumpukan kecil. Bagi masyarakat Babel yang menghadiri pesta durian dipersilakan mencicipinya, ujar Elman.
Menurut Elman, pesta durian ini akan digandakan sebagai acara tahunan salah satu budaya daerah. Karena setiap tahunnya, Desa Air Mesu memanen buah durian dalam jumlah yang banyak. Selain itu, dengan digelarnya acara ini, warga Desa Air Mesu bisa dijadikan sebagai sentra produksi tanaman sekaligus kawasan wisata agropolitan.
Para petani durian pun, sebut Elman, sangat mengharapkan pembangunan akses jalan ke kebun mereka. Dalam prosesi pesta durian ini, Elman menjelaskan, seluruh warga desa bergotong royong menyiapkan segala kebutuhan pesta duren dalam tiga hari. Dan, masyarakat desa sangat bangga dapat menggelar acara itu meski banyak kekurangannya.
Buah durian sendiri didapat dari sumbangan warga desa, baik yangmemiliki kebun atau yang membeli kepada pemilik kebun seharga Rp 3.000 per buah,’’ katanya.
Setelah itu, durian yang terkumpul diserahkan kepada panitia untuk dihitung dan ditumpukan di sepanjang jalan,areal lokasi pesta duren. Setelah dibuka Bupati Bangka Tengah yang secara simbolis juga memakan durian. Masyarakat dipersilakan membuka dan memakan durian yang sudah disiapkan oleh panitia.
Untuk saat ini, karena baru pertama kali kita gelar, susunan acara masih terfokus hanya pada pesta durian saja. Insya Allah di tahun depan, acara akan kami kemas dengan menarik. Tapi kami bersyukur acara berjalan dengan lancar meski banyak kekurangan di sana sini,’’ ucap Elman.
Menurutnya, acara pesta durian kemarin didukung oleh Pemerintah Bangka Tengah yang disponsori oleh Bank Mandiri, Perusahaan Rokok Kembang Tebu, Air Minum Kemasan Sama, dan Toko Material Makmur. Hadir pula Bupati Bangka Tengah, Abu Hanifah dan para Kepala  Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Tokoh masyarakat, politik, agama, pemuda dan masyarakat Bangka Tengah serta Pangkal Pinang.
Prosesi pesta duren banyak menarik perhatian masyarakat. Saat pesta makan duren berlangsung, jalanan Desa Air Mesu yang merupakan jalan raya menuju Kabupaten Bangka Tengah dan Pangkal  Pinang sempat macet total bahkan kemacetan kendaraan terjadi  hingga 2 km.
Sementara di area pesta duren, masyarakat terlihat tidak sungkan membelah buah durian gratis kemudian makannya bersama keluarga, sahabat bahkan warga yang tidak dikenali. Mereka duduk di hadapan tumpukan buah durian yang disiapkan panitia.
Sejumlah warga memanfaatkan pesta duren itu, dengan menyimpan buah duren kedalam karung atau plastik kemudian membawa pulang. Sementara itu di depan rumah beberapa warga desa, pengunjung diberi makan durian gratis meski berada di luar area pesta durian.
Kami senang kampung kami jadi ramai, ini baru pertama kali kami lakukan dan kami sangat bangga. Apa lagi Bupati dan pejabat lainya datang melihat kampung kami. Kami pun ikhlas membagi-bagikan duren hasil kebun ini. Biar tahun depan buahnya semakin banyak dan melimpah,’’ tandas Wanto. Salah satu warga yang menyediakan duren gratis berikut buah binjai didepan rumahnya.
Wanto mengaku, sebelumnya duren-duren hasil kebun warga juga sudah ada yang dijual kepada tengkulak maupun masyarakat yang datang membeli ke kebun. Bahkan menurutnya, sebagian duren dijual di Pangkalpinang dan sekitarnya, merupakan produksi kebun durian warga di Desa Air Mesu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SELAMAT DATANG DI BLOG
BAGIAN HUMAS DAN PROTOKOL
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

Powered By Blogger