Kamis, 25 Februari 2010

Foto Kegiatan 2010

Fogging Massal di Desa Batu Belubang

Fogging Massal di Desa Tanjung Gunung

Sejarah Kabupaten Bangka Tengah

Kabupaten Bangka Tengah dibentuk pada tanggal 25 Februari 2003 berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2003. Bersama-sama dengan pembentukan Kabupaten Bangka Tengah, dibentuk pula Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Barat dan Belitung Timur. Wilayah Kabupaten Bangka Tengah Tengah terletak di Pulau Bangka. Secara administratif wilayah Kabupaten Bangka Tengah berbatas-an langsung dengan daratan wilayah kabupaten/kota lainnya di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, yaitu dengan wilayah Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, dan Bangka Selatan. Pembentukan Kabupaten Bangka Tengah tidak semata-mata karena kebutuhan pengembangan wilayah propinsi, tetapi juga karena keinginan masyarakat di dalamnya, serta upaya untuk mempercepat pembangunan daerah dan terciptanya pelayanan publik yang lebih efektif dan efisien.

Pada awal berdirinya, Kabupaten Bangka Tengah memiliki luas daerah lebih kurang 2.156,77 Km2 atau 215.677 Ha dengan wilayah administrasi 4 kecamatan, 1 kelurahan, 39 desa dan 74 dusun. Untuk kepentingan akselerasi pembangunan daerah, pada tahun 2006 beberapa wilayah administrasi mengalami peningkatan status sehingga wilayah administrasi menjadi 6 kecamatan, 7 kelurahan, 50 desa dan 70 dusun. Data terakhir hasil registrasi penduduk Kabupaten Bangka Tengah pada tahun 2005 menunjukan jumlah penduduk mencapai 132.123 jiwa. Tersebar di Kecamatan Koba sebanyak 45.936 jiwa (34,77%), Kecamatan Pangkalan Baru sebanyak 42.703 jiwa (32,32%), Kecamatan Sungai Selan sebanyak 24.563 jiwa (18,59%), dan Kecamatan Simpang Katis 18.921 jiwa (14,32%).Berdasarkan data yang tersedia pada tahun 2005, jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di Kabupaten Bangka Tengah relatif sama banyak yakni, penduduk laki-laki sebanyak 68.717 jiwa atau sekitar 52,00% dari seluruh penduduk dan penduduk perempuan sebanyak 63.406 jiwa atau 48,00% dari seluruh penduduk atau berbeda hanya 4,00%.Kabupaten Bangka Tengah memiliki tingkat kepadatan penduduk, 61 orang per km2 pada tahun 2005

Sejak dibentuk, roda pemerintahan penyesuaian. Selama kurun waktu 2003 – 2007, telah dilaksanakan beberapa pengangkatan/pelantikan pejabat pemerintahan sebagai berikut :

1.
Pelantikan pejabat Bupati Bangka Tengah Drs. H. Abu Hanifah pada tanggal 24 Mei 2003 oleh Mendagri RI yang diangkat dengan SK No.131.28-250 tahun 2003 tentang Pengangkatan Pejabat Bupati Bangka Tengah Prov. Kep. Bangka-Belitung tanggal 21 Mei 2003.
2.
Pelantikan PJ Bupati pada tanggal 1 Pebruari 2005 atas nama Drs. Iskandar Zulkarnaen berdasarkan SK Mendagri No. 131.29-3 Tahun 2005 tanggal 6 Januari 2005 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pejabat Bupati Bangka Tengah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung.
3.
Pelantikan Drs. H. Abu Hanifah sebagai Bupati dan H. Erzaldi Rosman Djohan SE.MM, srbagai Wakil Bupati Bangka Tengah periode 2005-2010 berdasarkan SK Mendagri No. 131.29-498 tahun 2005 tentang Pemberhentian Pejabat Bupati dan Pengesahan Pengangkatan Bupati Bangka Tengah, hasil pilkada tahun 2005.

Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah secara bertahap telah melengkapi sarana dan prasarana pemerintahan antara lain dengan dibangunnya kantor Bupati; kantor DPRD; 17 unit kantor Dinas/Badan; 30 unit perumahan dinas,gedung diklat, 2 kantor Camat, .....kantor Kepala Desa. Disamping itu terus menerus secara bertahap melengkapi peralatan kantor dan sarana lain yang diperlukan. Pengadaan/ pembiayaan prasarana di .... Bagi pemerintahan lainnya, kantor Camat, kantor Kepala Desa dilanjutkan tahun-tahun mendatang.
Kebijakan pembangunan Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah saat ini menyasar sektor yang sangat mendasar dan menjadi skala prioritas, yakni sektor pendidikan, kesehatan, sarana dan prasarana pemerintah, serta sarana dan prasarana perhubungan darat (jalan/jembatan). Sektor ini sangat penting karena terkait dengan kebutuhan elemen dasar masyarakat.
Diusia yang sangat muda, Kabupaten Bangka Tengah terus berkembang menjadi daerah penting di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, khususnya di Kabupaten Bangka. Dengan wilayahnya yang strategis dan bentang alam yang bervariatif, Bangka Tengah terus berpacu dengan waktu untuk menjadi poros utama pembangunan daerah di propinsi ini.

Visi, Misi dan Tupoksi Humas dan Protokol

VISI

Membangun kehumasan yang profesional, transparan dan cerdas yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas, profesional, dan efisien

MISI

Ø Membangun kemitraan terhadap media dan publik yang dinamis dan sehat

Ø Menyajikan informasi yang lengkap, akurat, komprehensif dan terpadu berdasarkan prinsip-prinsip keterbukaan (transparansi)

Ø Meningkatkan Peran Humas dalam menguasai tekhnologi Informasi dan komunikasi

Ø Meningkatkan pelayanan kehumasan kepada Internal dan Eksternal Publik

SASARAN

1. Mewujudkan iklim dan kemitraan kerja yang harmonis terhadap media dan publik
2. Mewujudkan pelayanan informasi kehumasan kepada internal dan eksternal punblik yang akurat dan benar
3. Mewujudkan penguasaan tekhnologi informasi dan komunikasi
4. Mewujudkan pelayanan kehumasan yang efektif dan terpadu

TUPOKSI

Bagian Humas dan Protokol mempunyai ruang lingkup meliputi bidang humas, kearsipan, perpustakaan, komunikasi dan informatika serta protokol.

Bagian Humas dan Protokol mempunyai tugas :

1. memberikan pelayanan administrasi dalam menyelenggarakan tugas-tugas hubungan Pemerintah Daerah dan Masyarakat;
2. mengkoordinasikan pemberitaan baik melalui media cetak dan elektronik guna memperjelas kebijakan pimpinan Pemerintah Daerah serta mendistribusikan bahan-bahan penerbitan;
3. mengkoordinasikan pengumpulan informasi dan dokumentasi kegiatan pejabat dan pemerintah daerah;
4. menyiapkan bahan koordinasi pembinaan, pengendalian dan penyusunan petunjuk teknis kegiatan keprotokolan;
5. mengkoordinasikan perencanaan dan pengembangan sistem informasi yang berkaitan dengan penerapan e-government.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas Bagian Humas dan Protokol mempunyai fungsi :

1. pengumpulan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan dan pelaksanaan hubungan masyarakat;
2. pengkoordinasian pemberitaan acara/kegiatan Bupati dan Wakil Bupati melalui media cetak dan elektronik;
3. penyiapan bahan-bahan dalam rangka penyelenggaraan keterangan Pers atau konfrensi pers;
4. pengkoordinasian pengembangan prosedur informasi publik interaktif;
5. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Humas dan Protokol terdiri dari :

1. Sub Bagian Hubungan Masyarakat dan Dokumentasi; dan
2. Sub Bagian Protokol dan Perjalanan Dinas.

(1). Sub Bagian Hubungan Masyarakat dan Dokumentasi mempunyai tugas :

1. melaksanakan pembinaan hubungan masyarakat dalam rangka memperjelas kebijakan pemerintah daerah;
2. melaksanakan hubungan kerja antar pemerintah daerah, masyarakat umum dan organisasi kemasyarakatan untuk memperjelas kegiatan pemerintah daerah;
3. menyiapkan bahan dalam memberikan tanggapan atau penjelasan terhadap surat-surat pembaca di media masa atau surat-surat dari masyarakat;
4. melaksanaan pembuatan, pendokumentasian dan pendistribusian, penerbitan kegiatan pejabat dan pemerintah daerah;
5. melaksanakan mekanisme penyampaian informasi melalui e-goverment;
6. melaksanakan pengelolaan bidang kearsipan dan perpustakaan
7. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(2) Sub Bagian Protokol dan Perjalanan Dinas mempunyai tugas :

1. penyiapan bahan koordinasi, pengendalian dan melaksanakan kegiatan keprotokolan;
2. penyiapan dan pengaturan acara pertemuan, upacara, rapat, resepsi dan kegiatan resmi pimpinan;
3. menyiapan bahan koordinasi, pembinaan, pengendalian dalam rangka inventarisasi kebutuhan pegawai;
4. menyiapkan urusan administrasi perjalanan dinas pejabat negara dan seluruh perangkat pemerintah;
5. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Selasa, 16 Februari 2010

Demam Berdarah Renggut Tiga Jiwa

Dinas kesehatan seperti tak berdaya menghadapi serangan nyamuk di Bangka Tengah.Setiap bulan jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) dan cikungunya terus bertambah. Dalam satu bulan lebih ini saja, tiga dari 11 penderita meninggal akibat demam berdarah.

Dengan adanya temuan kasus kematian ini, dinkes menetapkan Kabupaten Bangka Tengah sebagai daerah kejadian luar biasa (KLB) penyakit yang berasal dari nyamuk tersebut.
Perkembangan penyakit DBD dan chikungunya di Bangka Tengah mengalami peningkatan. Tahun 2009 terdapat 74 kasus DBD dengan jumlah penderita yang meninggal sebanyak empat orang, sedangkan untuk cikungunya pada 2009 sebanyak 552 kasus.

Dari kedua penyakit ini, yang menjadi sorotan adalah DBD. Sejak tahun 2009 hingga Februari 2010, terdapat 7 warga Bateng yang meninggal dunia akibat demam berdarah.

“Kita lihat perkembangan penyakit ini sangat meningkat, terjadi peningkatan yang tajam. Kita tetapkan Bateng sebagai daerah KLB DBD dan chikungunya,” kata Mecky Muchlis, Plt Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah ditemui Bangka Pos Group disela-sela fogging massal di Desa Nibung Kecamatan Koba, Senin (8/2).

Untuk menanggulangi terus berkembangannya DBD dan chikungunya, Pemkab Bateng menggelar fogging masal di 57 desa, Senin (8/2). Pencanangan kegiatan ini dipimpin langsung Bupati Bateng Abu Hanifah di Desa Simpang Perlang dan Desa Nibung.

“Kita harapkan upaya kita melakukan fogging dapat menghentikan perkembangan penyakit ini,” kata Mecky.

Abu Hanifah juga mengharapkan fogging dapat memutus mata rantai perkembangan nyamuk yang menyebabkan berkembangnya penyakit seperti DBD, chikungunya serta malaria.

“Kita lakukan fogging di seluruh desa di Kabupaten ini. Kita ingin mewujudkan masyarakat yang sehat sehingga Pemkab melakukan pencegahan dengan cara ini. Kita tidak mau penyakit ini menjadi wabah sehingga nantinya sangat berbahaya terhadap kehidupan masyarakat kita,” kata Abu.

Ditambahkannya, Pemkab sangat mengharapkan peran aktif masyarakat dalam mencegah perkembangan penyakit tersebut. Menurut Abu, langkah fogging tidak akan berhasil jika masyarakat tidak bertindak.

“Kita minta juga partisipasi masyarakat untuk menjaga kebersihan, kita harapkan itu. Fogging akan kita lakukan selama dua bulan ini, nantinya diharapkan dapat memutus mata rantai nyamuk penyebar penyakit tersebut,” tandasnya.

Sedangkan Supriyadi, Ketua Pelaksana Fogging Massal mengatakan fogging massal dilakukan setiap dua hari sekali di dua desa selama bulan Februari dan Maret.

“Mulai hari ini dilakukan fogging, prioritasnya di daerah atau desa yang terdapat kasus kedua penyakit tersebut (DBD dan Chikungunya- red). Baru dilanjutkan di desa-desa lain untuk mencegah perkembanganya. Itu dilakukan di seluruh Bateng,” tambahnya.

Selain pengasapan, evaluasi yang dilakukan untuk mencegah terus berkembangnya penyakit ini, dinkes sedang berupaya meningkatkan pelayanan untuk beberapa penyakit tersebut terutama pelayanan di tingkat puskesmas dengan memanfaatkan fasilitas dan tenaga medis yang ada.

Masyarakat Desa Nibung menyambut baik fogging massal karena hal ini untuk mencegah meluasnya kasus demam berdarah dan malaria khususnya di desa mereka.

“Kita juga berharap kegiatan ini dilakukan secara rutin dan berkala, dilakukan setiap enam bulan sekali,” kata Erwin (36), Ketua RT 10 Desa Nibung kepada harian ini setelah acara pencanangan fogging massal, Senin (8/2).

Erwin juga mengkhawatirkan merebaknya penyakit tersebut. Apalagi setelah menyadari banyaknya temuan kasus setiap tahun di Desa Nibung.

“Akhir tahun kemarin yang agak banyak, masyarakat sini juga banyak yang terserang. Adik saya juga meninggal karena DBD, sempat dirawat di RSUD. Tetapi saat ini sudah berkurang karena dua bulan lalu sudah dilakukan fogging,” ungkapnya.

57 Desa di Bangka Tengah akan Difogging

Sebanyak 57 desa di Bangka Tengah akan dilakukan fogging massal. Demikian dikatakan Supriyadi SKM MKes sebagai Ketua Pelaksana kegiatan ini, Senin (8/2). Fogging bertujuan untuk memberantas DBD dan malaria, maka kegiatan difokusnya di daerah tersebut.

Sabtu, 13 Februari 2010

Sedekah Durian Mesu Jadi Agenda Tetap

Bangka Tengah Sentra Buah-buahan

BANGKATENGAH, BANGKAPOS-- Hujan deras yang menggguyur Desa Mesu Kecamatan Pangkalanbaru
Kabupaten Bangka Tengah, Minggu (24/1) siang tidak menyurutkan
animo masyarakat menghadiri sedekah durian yang digelar warga desa
setempat.

Ribuan warga dari enam kecamatan di wilayah Kabupaten Bangka Tengah
maupun kota Pangkalpinang dibawah guyuran hujan dengan terlihat
antusias bersamasama menyantap 11.000 butir buah durian yang
disediakan panitia secara gratis.

Bahkan karena membludaknya warga yang datang, acara santap durian
yang sedianya baru akan dilakukan bersama-sama Bupati Bangka Tengah
Drs Abu Hanifah batal terlaksana.

Ribuan warga yang sudah berkumpul tanpa dapat dicegah pihak panitia
langsung berebutan mengambil buah durian yang ditumpuk ditengah
jalan.

Alhasil tidak sampai dua jam saja, ketika bupati tiba dilokasi
tumpukan buah durian yang terhampar sudah ludes diperebutkan warga.

Bupati sendiri selanjutnya bersama-sama rombongan tetap
melanjutkan acara santap durian di sebuah tenda yang disediakan
oleh panitia.

"Tadi sebenarnya sudah diset acara santap duriannya dilakukan
bersamsama pak bupati. Tapi mau bagaimana lagi orang sudah
sebanyak itu tidak bisa diatur lagi oleh panitia," ungkap salah
seorang panitia sedekah durian dilokasi acara.

Ketua panitia pelaksana sedekah durian Desa Mesu, Elman Sugino
Sastra mengungkapkan latar belakang digelarnya sedekah durian
tersebut tidak terlepas dari image desa penghasil durian terbesar
yang melekat selama ini untuk Desa Mesu.

""Sedekah ini merupakan salah satu wujud syukur atas melimpahnya
hasil durian di desa kita tahun ini. pada saat musim durian seperti
saat ini setiap harinya ratarata 25.000 butir durian yang
dihasilkan dari desa ini," papar pria yang akrab disapa Sas ini.

Menurutnya dalam acara sedekah durian tersebut pihak panitia
menyediakan 11.000 butir durian hasil sumbangan warga.

Jumlah tersebut belum termasuk durian yang disediakan ditiap rumah
penduduk untuk keluarga dan teman-teman yang berkunjung pada hari
itu.

"Kedepan kita akan gelar acara serupa setiap musim panen durian.
Rencananya kita akan mengundang MURI (museum Rekor Indonesia -- red)
untuk rekor makan durian secara massal," ungkap Sas.

Bateng Sentra Buah

Terpisah Bupati Bangka Tengah Drs Abu Hanifah mengatakan kabupaten
Bangka Tengah kedepan akan dijadikan sebagai sentra buahbuahan di
Babel.

Untuk itu selain beragam buahbuahan yang ditanam penduduk, pihak
Pemda juga memberikan bantuan ribuan batang bibit buahbuahan
seperti rambutan, duku dan mangga.

INFO SERUAN NASIONAL : Peringkat Melorot, Ayo...!!! Vote Lagi Pulau Komodo Sebagai 7 Keajaiban Dunia

Kabar buruk datang dari pentas persaingan Tujuh Keajaiban Dunia. Ranking wakil Indonesia di ajang bergengsi tersebut, yakni Pulau Komodo, dipastikan merosot tajam dari peringkat lima besar menjadi peringkat ke-17 dari 28 finalis.

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik menduga bahwa hal itu terjadi karena faktor keamanan di dalam negeri yang oleh dunia internasional dipandang masih belum kondusif. "Faktanya mereka (warga luar negeri, Red) sering mendengar berita konflik di dalam negeri. Padahal, Indonesia ini luas," ujar Jero Wacik di Jakarta kemarin (21/12).

Agar posisi Komodo tetap diperingkat aman, ujar dia, faktor yang paling utama dalam menjaga posisi tersebut adalah keamanan di dalam negeri sendiri. Dia pun menegaskan siap bekerja keras dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mendongkrak capaian tersebut. Tentu itu akan dilakukan karena ini belum final kanT terangnya.

Binatang langka yang merupakan satu-satunya peninggalan era prasejarah di dunia itu menghuni Pulau Komodo di ujung barat Pulau Flores. Sebelumnya, Pulau Komodo masuk kandidat tujuh keajaiban dunia, namun sekarang posisinya terus melorot tajam.

Jero pun lantas mengajak masyarakat untuk mendukung Komodo agar kembali mendapatkan peringkat terhormat di lima besar dan memuluskan jalan masuk dalam tujuh keajaiban dunia. "Kalau bukan kita, siapa lagi?" tantangnya. Sumber : Indo Pos
----------------------------------------------------------------------------------------

Isu ini memang sudah lama, Pihak New7Wonders sendiri melakukan vote ini hingga tahun 2011, dimana Juli 2010 ini akan dipilih 14 Tertinggi, lalu Juli 2011 akan dinobatkan 7 terbaik.

Yang dulu sudah pernah vote, jika ingin vote lagi, harus membuat email yang baru, kemudian daftar ulang(agak repot memang, tapi ini untuk INDONESIA kita.oleh karena itu, ayo kita voting terus pulau komodo, agar tidak turun lagi, kalo bisa biar naik posisinya.

Cara vote :

1. Masuk ke website New7Wonders(http://www.new7wonders.com)
2. Daftar/registrasi terlebih dahulu.
3. Masuk ke email yang anda tuliskan saat mendaftar
4. klik link yang ada dalam email tersebut
5. Account anda di New7Wonders telah aktif
6. Kemudia klik dsini(http://www.new7wonders.com/n7w)
7. Pilih 7 kandidat
8. Daftar lagi, pilih lag

Selain pilih Pulau Komodo, pilihlah salah 6 dari : Uluru, Kilimanjaro, Sundarbans, Milford Sound, Masurian Lake, jeju island, Cliff of Moher, Black Forest, Bu Tinah Island, El Yunque, Matterhorn, Cervino, Mud Volcanoes, Table Mountain, Yushan.

Tempat2 yang diatas, peringkatnya kecil, jadi tidak akan mengganggu peringkat Pulau Komodo, kalau dipilih yang peringkat tinggi2, khawatir pulau komodo tidak bisa meningkat peringkatnya.

Saat ini salah satu dari kekayaan Indonesia, yaitu pulau komodo telah memasuki 28 finalis New7Wonders of Nature (sejak 21 Juli 2009). Semenjak promo ini diadakan pada 070707, para panelis telah melakukan penilaian dan pemilihan hingga akhirnya ditemukan 28 finalis dari 77 kandidat paling top. Deklarasi 7 keajaiban alam dunia akan dilakukan pada tahun 2011.

Semenjak tanggal 21 Juni 2009, voting dibuka untuk umum, dan akan direkap tiap tahunnya, tahun 2010 ini akan terpilih 14 terbaik, kemudian tahun 2011 akan dinobatkan 7 terbaik. Sebelum dibuka voting secara umum, pemilihan kandidat dilakukan oleh panelis dengan beberapa parameter penilaian, yaitu:
1. Keindahan & keunikan situs yang ditunjuk
2. Keragaman dan distribusi (diperhitungkan dalam 7 groups)
3. Ecological (dalam hal baik eko-sistem yang berdiri sendiri dan/atau maknanya bagi manusia)
4. Warisan sejarah (bahwa manusia dan/atau penduduk asli telah atau memiliki hubungan dengan situs)
5. Lokasi geografis (distribusi 28 Finalis dari semua benua)

Oleh karena itu, peringkatnya kini melorot ke posisi 17, mari kita sama2 vote sebelum bulan Juli 2010 agar dapat masuk 14 besar d
---------------------------------------------------------------------------------------

Seruan ini telah disiarkan secara nasional dan telah dicanangkan Menbudpar RI Jero Wacik, buka mata dan hati kita. Saatnya berbuat sesuatu untuk bangsa. Caranya sederhana, tpi kita turut serta mengharumkan nama bangsa Indonesia di mata dunia HANYA DENGAN VOTE PULAU KOMODO langsung di internet komputer kita

Seruan ini juga disebarkan diberbagai grup BEM Universitas lain, LSM sosial, ekonomi,politik, dan lembaga pers

Tulisan ini karya jurnalistik, maka, komentari tulisan ini dengan bahasa santun, dan tetap dalam koridor etika dan moralitas. Kami menyiarkan berita ini sudah sesuai dengan kode etik jurnalistik.

Selasa, 09 Februari 2010

Asal Kata Koba

Perdebatan tentang asal-usul penggunaan kata Koba sama dengan perdebatan tentang penggunaan kata Bangka yang sampai sekarang belum usai. Sedikit berbeda dengan perdebatan pada asal-usul penggunaan kata Bangka, perdebatan seputar penggunaan kata Koba tidak terjadi dalam ranah perdebatan ilmiah dengan keberadaan bukti-bukti fisik, melainkan pada tutur lisan.

Setidaknya ada dua versi penggunaan asal-usul kata Koba. Versi pertama mengatakan bahwa kata Koba berasal dari sebuah kapal Cina pada masa awal penambangan timah dan kemudian berlabuh di Sungai Berok. Kapal Cina yang disebut wangkang tersebut bernama Kobe. Wangkang Kobe tersebut kemudian tenggelam di sekitar Sungai Berok yang sejak ratusan tahun lalu tidak terlacak lagi keberadaan reruntuhannya. Lama-kelamaan nama wangkang Kobe tersebut lalu berubah menjadi nama kampung yang karena perjalanan waktu dan perubahan dialek berubah menjadi kata Koba dan dikenal sampai sekarang.

Versi kedua mengatakan bahwa kata Koba berasal dari nama pohon asam yang berbuah besar (bulat seperti mangga) dan banyak terdapat di kampung ini. Karena ke-khas-annya tersebut, maka kampung ini disebut dengan Kampung Koba. Pendapat ini didukung oleh banyak tokoh masyarakat Koba yang diwawancari oleh peneliti.

Bisa dipastikan bahwa riwayat perdebatan penggunaan kata Koba tersebut sudah terjadi sejak sebelum abad ke-18 karena bukti tertua yang berhasil peneliti dapatkan sudah menyebut kampung ini dengan kata Koba. Bukti fisik pertama dan utama yang menunjukkan penggunaan kata Koba adalah sebuah peta yang berangka tahun 1820 yang dibuat oleh Kerajaan Inggris. Peta tua lain adalah sebuah peta Belanda yang dibuat pada tahun 1845 yang juga sudah menyebut kata Koba. Kedua peta tersebut sudah dengan jelas menyebut kata Koba, walaupun banyak tempat dalam peta tersebut yang masih disebut berbeda dengan yang dikenal sekarang ini, misalnya peta yang dibuat Inggris masih menyebut Pangkalpinang dengan Pangkal Bulo, Tanjung Berikat dengan Tg Barkat, Puding dengan M Puding, Toboali dengan Stoeade of Tubuh Ali. Sedangkan pada peta yang dibuat oleh Belanda juga masih menyebut banyak kampung dengan kata yang berbeda dengan sekarang, misalnya Guntung dengan Gontang, Puding dengan Pading, Penyak dengan Penjieak, Kurau dengan Koerouw, Namang dengan Namen, Sungai Selan dengan Soengi Slan, dan sebagainya.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata Koba sudah dikenal pada masa penjajahan Belanda dan berkuasanya Inggris. Namun dari kedua bukti fisik tersebut, tidak ada angka tanggal yang tercantum. Meski demikian, kata Koba yang tercantum pada kedua peta tua tersebut tentu saja mengambil referensi dari penggunaan kata yang digunakan oleh masyarakat setempat. Kata Koba dengan demikian tetap harus dikembalikan pada kedua versi tersebut di atas. Namun mengingat kedatangan para penambang dan pedagang Cina yang datang hampir bersamaan dengan Belanda, maka versi Wangkang Kobe tampaknya belum menjadi pakem yang lama, padahal bisa dipastikan kata Koba pada masa peta tersebut dibuat sudah menjadi pakem. Dengan demikian, tutur lisan yang mengatakan bahwa kata Koba berasal dari pohon asam Koba yang dulu banyak terdapat di kampung ini dapat lebih diterima.

Penggunaan kata Koba juga tampaknya didukung oleh fakta bahwa masyarakat Pulau Bangka banyak menggunakan nama-nama pohon untuk menyebut sebuah nama tempat, lihat misalnya Terentang, Jelutung, Pangkalbuluh, Pangkalpinang, dan sebagainya. Dengan demikian, penggunaan kata Koba juga dapat diidentifikasi sebagai bagian dari kebiasaan tersebut, yaitu nama dari sebuah pohon asam. Oleh karena itu, penggunaan kata Koba pada versi ini dipastikan sudah berlangsung cukup lama, dituturkan secara lisan, dan masih diyakini oleh generasi tua yang hidup pada masa sekarang ini.

(Sumber : Buku Sejarah Hari Lahir Koba)

Minggu, 07 Februari 2010

Uraian Tugas ( Job Description ) Bagian Humas & Protokol

VISI

Membangun kehumasan yang profesional, transparan dan cerdas yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas, profesional, dan efisien


MISI

Ø  Membangun kemitraan terhadap media dan publik yang dinamis dan sehat
Ø Menyajikan informasi yang lengkap, akurat, komprehensif dan terpadu berdasarkan prinsip-prinsip keterbukaan (transparansi)
Ø  Meningkatkan Peran Humas dalam menguasai tekhnologi Informasi dan komunikasi
Ø  Meningkatkan pelayanan kehumasan kepada Internal dan Eksternal Publik

SASARAN
  • Mewujudkan iklim dan kemitraan kerja yang harmonis terhadap media dan publik
  • Mewujudkan pelayanan informasi kehumasan kepada internal dan eksternal punblik yang akurat dan benar
  • Mewujudkan penguasaan tekhnologi informasi dan komunikasi
  • Mewujudkan pelayanan kehumasan yang efektif dan terpadu


    TUPOKSI

    Bagian Humas dan Protokol mempunyai ruang lingkup meliputi bidang humas, kearsipan, perpustakaan, komunikasi dan informatika serta protokol.
    Bagian Humas dan Protokol mempunyai tugas :
    • memberikan pelayanan administrasi dalam menyelenggarakan tugas-tugas hubungan Pemerintah Daerah dan Masyarakat;
    • mengkoordinasikan pemberitaan baik melalui media cetak dan elektronik guna memperjelas kebijakan pimpinan Pemerintah Daerah serta mendistribusikan bahan-bahan penerbitan;
    • mengkoordinasikan pengumpulan informasi dan dokumentasi kegiatan  pejabat dan pemerintah daerah;
    • menyiapkan bahan koordinasi pembinaan, pengendalian dan penyusunan petunjuk teknis kegiatan keprotokolan;
    • mengkoordinasikan perencanaan dan pengembangan sistem informasi yang berkaitan dengan penerapan e-government.

      Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas Bagian Humas dan Protokol mempunyai fungsi :
      • pengumpulan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan dan pelaksanaan hubungan masyarakat;
      • pengkoordinasian pemberitaan acara/kegiatan Bupati dan Wakil Bupati melalui media cetak dan elektronik;
      • penyiapan bahan-bahan dalam rangka penyelenggaraan keterangan Pers atau konfrensi pers;
      • pengkoordinasian pengembangan prosedur informasi publik interaktif;
      • pelaksanaan  tugas  lain  yang  diberikan  oleh  Bupati  sesuai  dengan  tugas  dan fungsinya.
         
        Bagian Humas dan Protokol terdiri dari :
        1. Sub Bagian Hubungan Masyarakat dan Dokumentasi; dan
        2. Sub Bagian Protokol dan Perjalanan Dinas.

          (1). Sub Bagian Hubungan Masyarakat dan Dokumentasi mempunyai tugas :
          1. melaksanakan pembinaan hubungan masyarakat dalam rangka memperjelas kebijakan pemerintah daerah;
          2. melaksanakan hubungan kerja antar pemerintah daerah, masyarakat umum dan organisasi kemasyarakatan untuk memperjelas kegiatan pemerintah daerah;
          3. menyiapkan bahan dalam memberikan tanggapan atau penjelasan terhadap surat-surat pembaca di media masa atau surat-surat dari masyarakat;
          4. melaksanaan pembuatan, pendokumentasian dan pendistribusian, penerbitan kegiatan pejabat dan pemerintah daerah;
          5. melaksanakan mekanisme penyampaian informasi melalui e-goverment;
          6. melaksanakan pengelolaan bidang kearsipan dan perpustakaan
          7. melaksanakan  tugas  lain  yang  diberikan  oleh  Kepala  Bagian  sesuai  dengan tugas dan fungsinya.

          (2) Sub Bagian Protokol dan Perjalanan Dinas mempunyai tugas :
          1. penyiapan bahan koordinasi, pengendalian dan melaksanakan kegiatan keprotokolan;
          2. penyiapan dan pengaturan acara pertemuan, upacara, rapat, resepsi dan kegiatan resmi pimpinan;
          3. menyiapan bahan koordinasi, pembinaan, pengendalian dalam rangka inventarisasi kebutuhan pegawai;
          4. menyiapkan urusan administrasi perjalanan dinas pejabat negara dan seluruh perangkat pemerintah;
          5. melaksanakan  tugas  lain  yang  diberikan  oleh  Kepala  Bagian  sesuai  dengan tugas dan fungsinya. 
          SELAMAT DATANG DI BLOG
          BAGIAN HUMAS DAN PROTOKOL
          SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

          Powered By Blogger